Dua Remaja dari London Ikut Berjihad di Suriah



Oleh Kiran Randhawa
Dua siswa remaja memberitahu kerabatnya hari ini bagaimana mereka meninggalkan rumah mereka di London untuk bergabung dengan para pejuang yang melawan tentara Presiden Bashar Assad di Suriah “di mana bom jatuh seperti hujan di atas kepala Anda “.
Kedua remaja itu, yang sama-sama berusia 19 tahun, keturunan Suriah dan lahir di London barat, mengatakan kepada keluarga mereka bahwa mereka sedang pergi berlibur. “Di Suriah kami tidak berusaha mendapatkan mobil mewah atau rumah besar. Kami berjuang untuk kebebasan “. Abu mengatakan bahwa keduanya bergabung dengan unit yang berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Suriah dan diberi pelatihan hanya beberapa menit tentang cara menembakkan pistol.
PBB memperkirakan bahwa lebih dari 18.000 orang telah tewas dalam apa yang kemudian menjadi perang saudara setelah negara merespon dengan tindak kekerasan atas protes damai di jalan yang kemudian memicu pemberontakan bersenjata.
Bentrokan pecah di Damaskus pada hari ini saat pasukan pemerintah Suriah menembakkan mortir pada posisi pemberontak dalam apa yang mereka digambarkan sebagai pertempuran terberat di ibukota dalam bulan ini.

0 comment:

Posting Komentar

Bukti Ketidakpedulian Penguasa Sekuler Indonesia, 820 Jiwa Meninggal Selama Mudik


HTI-Press. Penguasa sekuler Indonesia memang benar-benar tidak sungguh-sungguh menjaga nyawa rakyatnya.  Meskipun sudah dipastikan kecelakaan akan meningkat dalam ‘ mudik lebaran, pemerintah tidak melakukan tindakan yang nyata untuk menghentikan ‘pembunuhan masal ini. Hasilnya, hanya dalam beberapa hari ,kembali terulang 820 nyawa melayang selama mudik lebaran.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan jumlah kecelakaan lalu lintas nasional hingga pukul 07.00 kemarin mencapai 4.700 kasus dengan total korban meninggal dunia 820 jiwa. Jumlah itu naik hampir 100 orang jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Korban luka berat tercatat 1.366 orang dan 4.474 orang mengalami luka ringan. “Kerugian materi dari rekapitulasi data kecelakaan nasional mencapai total Rp8,95 miliar,” ungkap Ketua Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2012 Djoko Sasono, di Jakarta, kemarin (25/8).

0 comment:

Posting Komentar

Fakultas Ekonomi di Islamic Internasional University Malaysia (IIUM)

Bachelor of Economics (B.Econs.)

The IIUM’s Bachelor of Economics program prepares students to have solid foundations in economic theory and empirical analyses. It offers students a wide variety of applied courses to help advance their understanding of the broad application of economics in relevant aspects of life.

 

Programme Description


In line with the university’s mission of Islamization of knowledge, most of the courses are taught with an Islamic perspective.
The program seeks to develop in students an ability to think critically from an Islamic angle in order to contribute to a clear understanding of contemporary economic activities.  It is a program meeting international academic standards with an Islamic orientation. It is designed to produce professionals who are competent in the economic discipline imbued with an Islamic vision.
The program provides specialized courses in four areas, namely, Islamic economics, finance, international economics and development economics. This allows students to focus on the area of concentration of their choice

1 comment:

Posting Komentar

Serba – Serbi Kuliah Di Universitas Al Azhar


Al-Azhar pada khususnya, dan Mesir pada umumnya, tidak seindah yang kita bayangkan. begitu juga sebaliknya, tidak seseram yang kita bayangkan. Manis pahit kehidupan pasti akan dirasakan oleh setiap mahasiswa yang kuliah di sini. Baik dari segi akademis maupun dari segi kehidupan sehari-hari.
Mesir, khususnya Al-Azhar menyimpan khazanah keilmuan yang sangat melimpah. Maka sangat wajar jika Al-Azhar selalu diminati oleh setiap orang dari berbagai negara. Menurut data statistik yang ada, mahasiswa Indonesia saja yang kuliah di Mesir mencapai angka 5000 orang, dengan prosentase sekitar 90% kuliah di Al-Azhar, sedangkan sisasanya kuliah di universitas lainnya, seperti Universitas Kairo (Cairo University), Universitas Ainun Syams (Ainun Syams University), Universitas Zamalek, dan universitas lainnya.
Selain itu juga, negara Mesir sering disebut sebagai gudangnya ilmu, karena memang di Mesir berbagai cabang ilmu ada, bahkan referensi berbentuk literature sangat banyak. Dari mulai aliran kanan sampai aliran kiri, berkembang disini. Bahkan pergerakanpun sangat beragam. Dari mulai gerakan Ikhwanul Muslimin, Anshor Sunnah, JT, HT, salafi, sampai orang liberalpun banyak. Dan tokoh-tokohnyapun selalu giat menyebarkan pemahamannya. Seperti Ust. Muhammad mahdi Akif (dari IM), DR. Hasan Hanafi (tokoh yang pemikirannya liberal), Syekh Hassan Ayuub, dll. 

0 comment:

Posting Komentar

Indonesia Merdeka ?

Tak terasa, kini bangsa Indonesia telah merayakan  'ulang tahun' kemerdekaannya yang ke 67.  Kebahagiaan rakyat Indonesia bertambah meriah karena bertepatan pula dengan hari-hari menjelang perayaan Idul Fitri 1433 H.  Upacara 17 Agustus 2012 di Istana Negara begitu hikmat ketika pengibaran sang merah putih dilaksanakan.  Semua hadirin yang terlibat dalam upacara itu segera memberikan hormat kepada bendera tersebut.

Ketua DPR, Marzuki Ali dengan lantang membacakan teks proklamasi di depan orang nomor satu di Indonesia dan kepada masyarakat yang menyaksikan di depan layar kaca televisi Indonesia.  Semarak terompet dan alunan musik kemerdekaan membuat upacara kemerdekaan meriah dan sukses.  Begitu luar biasa upacara yang berlangsung pagi itu.

Terlepas dari itu semua, Indonesia memang secara fisik sudah mengalami yang namanya kemerdekaan.  Bangsa Belanda dan Jepang sudah tidak lagi 'bertengger' di pohon kenegaraan Republik Indonesia.  Mereka juga sudah tidak mencaplok dan menjajah Rakyat Indonesia.  Tak ada lagi kolonial dan bangsa penjajah yang melakukan agresi kepada bangsa merah putih semenjak dibacakannya teks pada 17-08-1945 tersebut.

Namun, apakah ini menandakan Indonesia sudah merdeka 'hakiki' ? Secara agresi dan serangan fisik, Indonesia boleh jadi terlepas dari rantai belenggu kaum kolonial.  Akan tetapi yang perlu dicatat adalah Negara Barat tetap menyerang Indonesia melalui arah yang berbeda.  Bukan dari adu senjata atau adu fisik.  Akan tetapi virus pemikiran dan sistemlah yang akan segera menggerogoti jantung pertahanan Indonesia.

0 comment:

Posting Komentar