Invasi Budaya Kafir Merusak Generasi Muda
Reformasi, inilah zaman ketika Presiden
Suharto menyatakan dirinya mundur dan digantikan oleh B.J Habibie. Tepatnya pada tanggal 21 Mei 1998, Era
Suharto berakhir dengan penuh desakan dari banyak pihak. Banyak sekali peristiwa yang muncul sebagai desakan bagi Suharto untuk turun dari
jabatannya sebagai presiden. Ketika itu,
muncul Tragedi Trisakti pada 21 Mei 1998 yang kemudian memicu terjadinya
peristiwa Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya.
Kerusuhan dan tragedi yang terjadi ketika itu secara mayoritas dilakukan
oleh para pemuda dan mahasiswa yang merasa tidak puas terhadap rezim
pemerintahan Suharto yang zhalim.
Gerakan mahasiswa pun meluas di hampir seluruh wilayah Indonesia. Dan di bawah tekanan yang besar dari dalam
maupun luar negeri, Suharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari
jabatannya.
Gejolak reformasi dan gerakan para pemuda ketika itu sangatlah menggetarkan negara Indonesia bahkan dunia. Persis apa yang dikatakan Soekarno pada pidatonya. “Berikan aku 10 pemuda, maka akan aku guncangkan dunia”, tegasnya. Seperti inilah besarnya pengaruh peran pemuda bagi perubahan dunia. Namun, zaman mengalami perubahan dan arus globalisasi yang semakin besar. Berbagai perubahan dan kondisi masyarakat pun semakin berubah. Di zaman reformasi, pemuda sibuk dengan berdemonstrasi untuk menggulingkan rezim yang zhalim. Akan tetapi hari ini, para pemuda dan remaja sibuk dengan nonton konser (ikhtilat), berdua-duan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya (khalwat), pacaran, tawuran, minum-minuman keras, hingga mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba). Na’uuzhubillahi min dzaalik
Gejolak reformasi dan gerakan para pemuda ketika itu sangatlah menggetarkan negara Indonesia bahkan dunia. Persis apa yang dikatakan Soekarno pada pidatonya. “Berikan aku 10 pemuda, maka akan aku guncangkan dunia”, tegasnya. Seperti inilah besarnya pengaruh peran pemuda bagi perubahan dunia. Namun, zaman mengalami perubahan dan arus globalisasi yang semakin besar. Berbagai perubahan dan kondisi masyarakat pun semakin berubah. Di zaman reformasi, pemuda sibuk dengan berdemonstrasi untuk menggulingkan rezim yang zhalim. Akan tetapi hari ini, para pemuda dan remaja sibuk dengan nonton konser (ikhtilat), berdua-duan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya (khalwat), pacaran, tawuran, minum-minuman keras, hingga mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba). Na’uuzhubillahi min dzaalik
Invasi sudahlah berakhir, Bangsa
Belanda dan Eropa secara fisik boleh tidak ada.
Akan tetapi, mereka masih meninggalkan hukum, aturan, dan pemahaman
berbahaya yang masih menancap dalam jantung sistem Negara Indonesia. Pemahaman berbahaya ini terus tersebar ke
masyarakat Indonesia hingga kepada para pemuda dan remajanya. Problematika remaja terus bergulir tiada
henti. Bak fenomena gunung es yang
ujungnya terlihat sedikit akan tetapi faktanya masih banyak es yang menumpuk. Berbagai macam cara dilakukan pemerintah
Indonesia, akan tetapi belum ada hasil signifikan untuk mengurangi angka
permasalahan masyarakat khususnya remaja.
Solusi yang tidak tuntas ditambah lagi invasi dari negara kafir barat
yang menjadikan Indonesia bernasib buruk hingga sekarang. Sistem yang bobrok, pemerintahan yang tidak
amanah, ditambah lagi invasi-invasi yang mengecam Indonesia. Yaitu
invasi budaya barat terhadap bangsa Indonesia.
Invasi Budaya Barat
Dulu, Indonesia mengalami
penjajahan oleh negara-negara eropa dan asia.
Diawali dengan penjajahan yang dilakukan oleh bangsa portugis pada tahun
1500-an. Kemudian, dilanjutkan
penjajahan oleh bangsa spanyol pada tahun 1521.
Dan selama 350 tahun atau 3 abad, Indonesia mengalami penjajahan oleh
pemerintah Belanda hingga pada tahun 1942.
Inggris pun tidak mau kalah dengan Belanda. Pada tahun 1811, Inggris kemudian menjajah
Indonesia di bawah kepemimpinan Thomas Stamford Raffles (TSR) sebagai gubernur
jendral di Indonesia. Tahun 1816, Inggris mundur dan Jepang mulai masuk
menjajah Indonesia pada tahun 1942.
Jepang menjajah Indonesia selama kurang lebih 3 tahun dan akhirnya
mundur pada tanggal 17 Agustus 1945. Dan
pada tanggal inilah bertepatan pula diselenggarakan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Pada saat itulah, Indonesia
mengalami kemerdekaan dan terbebas dari belenggu penjajahan bangsa eropa dan
asia. Pemerintah dan masyarakat
Indonesia merasa sudah tidak ada lagi bentuk penjajahan terhadap negara
Indonesia. Secara fisik, tentu pernyataan itu dapat dianggap tepat. Namun bagaimana dengan hukum dan aturan yang
diterapkan oleh bangsa Indonesia. Invasi
secara militer boleh saja sudah tidak ada, akan tetapi invasi secara hukum,
pemikiran, dan aturan belumlah berakhir.
Terdapat berbagai macam cara
negara kafir menjajah dan menghegemoni kaum muslim. Yaitu salah satunya adalah Budaya. Budaya menurut Bovee dan Thill
adalah sharing simbol-simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan
norma berperilaku. (http://carapedia.com). Sedangkan menurut Mitchel, budaya diartikan sebagai
seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar ,
pengetahuan, moral hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu -
individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak,
berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain. (http://carapedia.com)
Jadi, bisa disimpulkan bahwa
budaya yang nanti akan ‘mangatur’ dan ‘menjalankan’ proses berpikir dan berperilaku
seseorang. Sekarang telah tampak budaya
kafir penjajah yang marak dilakukan oleh remaja muslim. Ada budaya eropa, amerika, bahkan yang
terbaru budaya korea pun telah marak meracuni pemikiran remaja muslim. Invasi ini terus menggerogoti akal sehat para
calon pemuda islam. Siklus hidup mereka
dinaungi oleh suasana budaya kafir.
Pakaian, bahasa, perilaku, makanan, dan gaya hidup yang serba hedonis,
materialistik, dan liberal. Penyebaran
paham liberal dan hedonis ini bukan sebuah isapan jempol belaka. Akan tetapi, dibalik ini semua terdapat tujuan
besar yang dirancangkan demi memperkuat cengkeraman penjajahan mereka. Dan ini juga merupakan salah satu dari produk
hegemoni barat agar dapat melanggengkan usaha mereka menjajah Indonesia.
Produk Hegemoni Barat
Dr. Adian Husaini, seorang peneliti pemikiran dari INSIST menyatakan
bahwa maraknya idolasisasi terhadap hiburan inport (dalam hal ini korea)
merupakan sebuah bukti bahwa betapa kuat arus globalisasi dalam bidang hiburan,
yang mana globalisasi mengarah pada “imperialisme Budaya” Barat terhadap budaya
lain. (http://hidayatullah.com)
Inilah yang disebut dengan hegemoni barat. Hegemoni adalah mengendalikan negara
bawahannya melalui imperialisme budaya.
Dalam hal ini adalah bahasa, pemikiran, birokrasi (politik, ekonomi,
sosial, dan lain-lain). Maka, tujuan
utama dari penyebaran budaya kafir penjajahan terhadap Indonesia adalah agar
semakin kuatnya cengkeraman hegemoni barat sehingga akan melanggengkan dominasi
peradaban negara-negara kafir tersebut.
Tidak hanya itu, akan tetapi produk hegemoni ini dapat menghancurkan
masa depan generasi muda bangsa Indonesia.
Dari produk inilah para generasi muda akan dirusak pemikiran dan sikap
perilakunya. Dan akibat yang lebih
berbahaya lagi adalah rusaknya pondasi kekuatan kaum muslim.
Dekonstruksi Aqidah
Berbagai virus dari dunia sekuler dan liberal sudah beredar
dimana-mana. Salah satunya adalah invasi
budaya korean style. Arus gelombang
virus berbahaya ini terus mengikis mindset dan pola sikap para pemuda yang
menjadi harapan umat. Mulai dari bahasa,
gaya berpakaian, dan gaya hidup pun menjadi berubah 180 derajat. Seorang pemuda yang dulunya rajin
mendengarkan lantunan ayat suci al-qur’an, sekarang lebih senang mengotori
pendengarannya dengan lantunan musik korea yang tidak tahu artinya. Dahulu mahir berbahasa arab dan mengucapkan
perkataan thayyibah, sekarang mahir dalam berbahasa korea dengan lagu ngebeatnya. Dan dahulu yang berpakaian sopan dan menutup
aurat, sekarang berpakaian terbuka dan minim.
Semua berubah secara drastis.
Merusak Generasi Muda
Melihat kondisi seperti ini, para remaja dan pemuda secara perlahan
namun pasti telah masuk ke dalam jurang tasyabbuh. Yaitu meniru-niru dengan menjadikan mereka
sebagai artis idola. Padahal
tindak-tanduk dan gaya hidup mereka membuat seorang muslim menjadi orang
munafik. Dimana orang munafik merupakan
orang yang di lisannya mengucapkan keimanannya kepada Allah SWT dengan
sebenar-benar iman kepada-Nya akan tetapi hatinya tidak.
Dana sesungguhnya Allah SWT sudah menjelaskan kepada orang-orang
munafik bahwa akan diberi siksaan yang pedih bagi mereka. Allah SWT berfirman dalam surah An Nisaa ayat
138-140 yang artinya ““Kabarkanlah
kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,
(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman
penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan
di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.” (TQS. An Nisaa: 138-140)
Dalam tafsir Ibnu Katsir dikatakan bahwa yang dimaksud dengan lafadz
“auliya’” itu bermakna penolong, kekasih, teman akrab, pemimpin dan idola.
Adanya rasa simpatik dalam hati karena menjadikan orang-orang kafir menjadi
penolong, kekasih, pemimpin, dan idola bisa menyebabkan lunturnya iman
seseorang dan bisa mengkonversi dari mukmin menjadi munafiq.
Orang-orang munafiq lebih hina daripada orang kafir dan merupakan sejelek-jeleknya umat. Siksaan bagi munafikin-pun lebih pedih, bahkan mereka ditaruh di dasar neraka (inna al-munaafiqina fi al-darki al-asfal mi al-naar).
Oleh karenanya dalam QS. an-Nisaa’ 144, Allah melarang orang-orang beriman untuk mengidolakan orang-orang kafir. Karena hal itu sama dengan mengundang kemurkaan Allah yang siap dengan siksaan-Nya. Firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu).” (QS: Al-Nisaa’. 144).
Orang-orang munafiq lebih hina daripada orang kafir dan merupakan sejelek-jeleknya umat. Siksaan bagi munafikin-pun lebih pedih, bahkan mereka ditaruh di dasar neraka (inna al-munaafiqina fi al-darki al-asfal mi al-naar).
Oleh karenanya dalam QS. an-Nisaa’ 144, Allah melarang orang-orang beriman untuk mengidolakan orang-orang kafir. Karena hal itu sama dengan mengundang kemurkaan Allah yang siap dengan siksaan-Nya. Firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu).” (QS: Al-Nisaa’. 144).
Jadi, permasalahan utama yang patut diperhatikan adalah tidak ada
keterkaitan para pemerintah Indonesia untuk melindungi rakyatnya dari invasi
ini. Negara bukanlah meng’kick’ budaya kafir yang jelas sudah
merusak generasi anak bangsa. Akan
tetapi mereka malah mengucapkan ‘selamat datang’ bagi budaya kafir untuk singgah
dan meracuni tubuh negara ini. Dan siapa
dalang dibalik semua ini ? Jelas, jika bukan sistem yang
bobrok dan amburadul. Lalu siapa lagi ?
Ganti Rezim, Ganti Sistem
Berbagai cara telah diluncurkan oleh pemerintah untuk mengurangi angka
permasalahan remaja. Mulai dari
sosialisasi tentang kesehatan reproduksi, seminar penanggulangan HIV/AIDS,
hingga program kondomisasi yang sekarang sedang direncanakan oleh Menkes baru
Nafsiah Mboi baru-baru ini. Namun, semua
itu sia-sia, bahkan bukannya menjadi solusi akan tetapi kemudharatan yang akan
terjadi. Bayangkan saja apabila para
remaja berisiko diberikan kondom secara gratis itu sama saja mereka ‘diminta’
untuk melakukan seks bebas dengan syarat memakai kondom. Itu berarti belum ada solusi yang tepat untuk
mengatasi permasalahan yang semakin memuncak ini.
Ternyata tidak lain karena sistem yang digunakan adalah sistem
demokrasi yang sudah jelas cacat sejak lahir.
Tepat apa yang dikatakan L. ACKOF tentang
definisi sistem itu sendiri, yaitu setiap kesatuan secara konseptual atau fisik
yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan
saling tergantung satu sama lainnya. Sistem pada hakikatnya merupakan pondasi yang
mencakup seluruh aturan dan hukum yang
diterapkan. Apabila sistem yang
ditegakkan adalah sistem yang salah bahkan kufur, maka aturan dan hukum yang
diterapkannya pun salah dan bobrok.
“Demokrasi sistem kufur. Haram
mengambilnya, menerapkannya, dan mempropagandakannya!” tegas Syeikh Abdul
Qadim Zallum dalam berbagai kesempatan dakwah maupun dalam bukunya dengan judul
yang sama yakni Ad Dimuqrathiyah Nizham Kufr: Yahrumu Akhdzuha aw Tathbiquha
aw Ad Da’watu Ilaiha.
Berdasarkan hal ini, sistem demokrasi sudah jelas haram diterapkan. Dan segala sesuatu yang haram tidaklah
menjadi keberkahan bagi siapa saja yang menggunakannya apalagi menerapkannya
(sistem).
Oleh karena
itu, kemuliaan dan keberkahan akan muncul apabila diciptakan dengan sistem yang haq dan halal. Bukan yang haram. Dan hanya sistem sang khaliqlah keberkahan
dan kesejahteraan akan terwujud. Secara
jelas Allah SWT sudah menjelaskan bahwa putuskanlah segala perkara kehidupan
ini dengan aturan islam. Allah SWT
berfirman
"Hendaklah kamu memutuskan
perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya
mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu.". (QS. al-Maidah [5]: 49).
Melihat dalil ini sudah membuat
bergetar hati seorang muslim bahwa memang Allah SWT sudah memerintahkan umat
manusia untuk menerapkan hukum dan aturan Allah SWT. Jika umat ini ta’at kepada perintah Allah
untuk berjuang mengganti rezim dan sistem ini menjadi sistem islam maka keberkahan
dan kemuliaanlah yang akan muncul. Akan
tetapi jika umat ini kufur dan menolak seruan ini, maka kesengsaraan dan
kehancuranlah yang akan dirasakan umat.
Semoga kita termasuk golongan yang istiqamah dalam meneruskan perjuangan
Rasulullah SAW hingga malaikat izrail datang menjemput kita. Amin [] Sifr_Azzam1453
3 comment:
artikel yang sangat mencerahkan akhi..
semoga banyak yg membacanya agar generasi umat dapat membentengi diri dari budaya2 kaum kuffar ..mohon izin copas untuk saya sebarkan.
Barakallahu fikh.
DEKLARASI PERANG PENEGAKKAN DINUL ISLAM
DISELURUH DUNIA
Bismillahir Rahmanir Rahiim
Dengan Memohon Perlindungan dan Izin
Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
Rabb Pemelihara dan Penguasa Manusia,
Raja Manusia yang Berhak Disembah Manusia.
Rabb Pemilik Tentara Langit dan Tentara Bumi
Pada Hari Ini : Yaumul Jum'ah 6 Jumadil Akhir 1436H
Markas Besar Angkatan Perang
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Mengeluarkan Pengumuman kepada
1. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Afrika
2. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Eropa
3. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia
4. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia Tenggara
5. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Amerika
6. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Australia
7. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Utara
8. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Selatan
9. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) diseluruh Dunia
PENGUMUMAN DEKLARASI PERANG SEMESTA
Terhadap Seluruh Negara yang Tidak
Menggunakan Hukum Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW.
Perang Penegakkan Dinuel Islam ini Berlaku disemua Pelosok Dunia.
MULAI HARI INI
YAUMUL JUM'AH 6 JUMADIL AKHIR 1436H
BERLAKULAH PERANG AGAMA
BERLAKULAH PERANG DINUL ISLAM ATAS DINUL BATHIL
BERLAKULAH HUKUM PERANG ISLAM DISELURUH DUNIA
MEMBUNUH DAN TERBUNUH FISABILILLAH
"Dan BUNUHLAH mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.”
(Q.S: al-Baqarah: 191-193).
BUNUH SEMUA TENTARA , POLISI, INTELIJEN , MILISI SIPIL ,HAKIM DAN
BUNUH SEMUA PEJABAT SIPIL Pemerintah Negara Yang Memerintah dengan Hukum Buatan Manusia (Negara Kufar).
BUNUH SEMUA MEREKA-MEREKA MENDUKUNG NEGARA-NEGARA KUFAR DAN MELAKUKAN PERMUSUHAN TERHADAP ISLAM.
JANGAN PERNAH RAGU MEMBUNUH MEREKA sebagaimana mereka tidak pernah ragu untuk MEMBUNUH, MENGANIAYA DAN MEMENJARAKAN UMMAT ISLAM YANG HANIF.
INTAI, BUNUH DAN HANCURKAN Mereka ketika mereka sedang ada dirumah mereka jangan diberi kesempatan lagi.
GUNAKAN SEMUA MACAM SENJATA YANG ADA DARI BOM SAMPAI RACUN YANG MEMATIKAN.
JANGAN PERNAH TAKUT KEPADA MEREKA, KARENA MEREKA SUDAH SANGAT KETERLALUAN MENENTANG ALLAH AZZIZUJ JABBAR , MENGHINA RASULULLAH SAW, MENGHINA DAN MEMPERBUDAK UMMAT ISLAM.
BIARKAN MEREKA MATI SEPERTI KELEDAI KARENA MEREKA ADALAH THOGUT DAN PENYEMBAH THOGUT
HANCURKAN LULUHKAN SEMUA PENDUKUNG PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA KUFAR
DARI HULU HINGGA HILIR
HANYA SATU UNTUK KATA UNTUK BERHENTI PERANG,
MEREKA MENYERAH DAN MENJADI KAFIR DZIMNI.
DAN BERDIRINYA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH.
KHALIFAH IMAM MAHDI.
Kemudian jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.
Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka tidak ada permusuhan (lagi),
kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
Al-Baqarah : 192-193
SAMPAIKAN PESAN INI KESELURUH DUNIA,
KEPADA SEMUA ORANG YANG BELUM TAHU ATAU BELUM MENDENGAR
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
PANGLIMA ANGKATAN PERANG PANJI HITAM
Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh
Amin ya Allah
Posting Komentar