Menuju Sukses di Dunia dan Akhirat

     Bicara soal sukses nih, tak kan ada matinya sobat !  Banyak di kalangan remaja sekarang yang keliru dengan kata yang satu ini.  Kalo menurut pandangan orang awam sukses itu artinya hidup mewah, kaya raya, banyak duit, de el el.  Beda sama pandangan orang sukses sendiri.  Kalo menurut orang sukses malah jauh berbeda.  Mereka mengartikan sukses artinya  duit, harta, dan kekayaan itu bukanlah efek dari kebahagiaan.  Tetapi harta dan kekayaan adalah kompensasi dari sesuatu yang dikerjakan secara totalitas.  Sekarang tinggal pilih nih, mau ikut orang awam atau orang sukses ? 
  
Jauh dari masalah beda pandangan ini sobat.  Ternyata banyak orang-orang anti islam memanfaatkan paradigma terbalik ini untuk menjebak kaum muslim.  Mereka sengaja memberikan gambaran kepada remaja dan orang tua untuk menjadi sukses dalam soal materialistik.  Artinya mereka ingin kita menjadi orang yang ‘hubbud dunya’ cinta dunia dan takut mati.  Selain itu juga sobat, mereka sengaja menjebak kita karena takut akan bangkitnya remaja pejuang islam yang rela mati demi tegaknya diinullah di muka bumi.

   Pantas aja para orang tua zaman modern kayak gini punya mimpi besar agar anaknya dapet pekerjaan yang gajinya besar.  Makanya, mereka mengarahkan anak-anaknya untuk masuk jurusan pendidikan yang bisa menghasilkan penghasilan besar.  Kebanyakan kalo kita tanya ke anak kecil, “Kamu nanti kalo sudah gede mau jadi apa?” Mayoritas mereka akan menjawab, “Mau jadi dokter”, atau “Mau jadi pilot, atau “Mau jadi insinyur”, de el el.  Ini bukti sobat kalo orang tua sekarang ini ingin berharap anaknya jadi orang kaya raya.  Padahal belum tentu mereka berharap ingin menjadi seperti itu.  
Segala manusia pasti punya potensi yang berbeda-beda.  Tidak bisa anak yang dia punya kelebihan di bidang olah raga dipaksakan jadi dokter.  Para orang tua sekarang sudah terkena syndrome M-M-M-H,Money- Money- Money-Happiness.  Artinya pikiran mereka sudah duit, duit, duit, dan kesenangan semata.  Bayangkan saja kalo ada orang tuanya saja seperti ini.  Gi mana anaknya ? Na’udzubillahi min dzaalik.  Jadi sobat, sebelum kita masuk pembahasan mengenai sukses sejati, kita perlu tahu dulu nih makna hidup hakiki seperti apa dan gimana cara meraihnya.  Kalo gitu langsung aja deh, Let’s cek it out.  
Jadikan Hidupmu Punya Makna    
Kita sebagai seorang insan yang diciptakan oleh sang kholiq pastilah mempunyai makna hidup.  Apa yang sobat pikirkan tentang hal ini ? Perlu kita tahu nih, orang yang punya kepercayaan populer nganggep makna hidup ini cuma ngumpulin harta sebanyak-banyaknya, dapet kekuasaan, cari keindahan, buru idaman, impian, atau takdir, en makna hidup yang gak jelas lainnya.  Para saintifik punya pandangan bahwa maksud hidup itu adalah fungsi biologi yang dapat dilihat, yakni untuk membiak diri.  Dalam hal ini, sains cuma menanyakan soal-soal kuantitatif seperti: "Apakah yang dibuat?" "Dengan cara apa?" serta "Sejauh mana?" dan bukannya "Bagi tujuan apa?
Beda dengan pandangan para falsafah dulu sobat.  Arthur Schopenhauer, seorang ahli falsafah abad ke-19 ini punya jawaban suram loh tentang makna hidup.  Dia punya pandangan kalo hidup itu cuma merupakan bayang kehendak seseorang dan kehendak ini merupakan desakan yang tidak bertujuan, tidak rasional dan yang menderitakan (Ya Allah, parah banget hidup cuma kayak gitu).  Selain pandangan eksistensialis ini sobat, ada juga pandangan pragmatis tentang makna hidup.  William James, ahli falsafah pragmatis, berkata “ Makna hidup merupakan tujuan-tujuan yang menyebabkan anda menghargainya.  “Kepada penyokong pragmatisme, makna hidup, yakni kehidupan anda, boleh ditemui cuma melalui pengalaman.” (Wikipedia.com)
Berbagai pandangan falsafah-falsafah tentang apa makna hidup ini membuat kita berpikir seribu kali untuk yakin atas pandangan mereka.  Coba deh kita pikir, apakah hidup kita ini cuma foya-foya, ingin dapet kekuasaan atau jabatan yang tinggi, atau ingin gapai cita-cita yang sejak kecil ingin diraih.  Hanya sekedar itukah hidup kita di dunia ini ? Sayang banget deh sobat.  Rugi kuadrat kalo hidup ini cuma kayak gitu doank (sambil pasang muka geregetan).
So, apa yang harus kita lakukan ? Ya, kita harus kembali kepada ke dien kita, agama kita yaitu islam.  Islam punya pandangan sendiri tentang makna hidup.  Makna hidup dalam islam bukan cuma berpikir soal realita, bukan cuma berjuang mempertahankan hidup, tapi lebih dari itu sobat.  Islam memberikan pencerahan dan keyakinan bahwa hidup ini bukan sekali, tapi hidup yang masih berlanjut, hidup yang lebih dari batas usia manusia loh.  Hidup itu juga harus dipertanggungjawabkan di depan sang Kholiq.  Setiap orang beriman kudu yakin nih kalo ba’da hidup di dunia ini ada kehidupan lain yang lebih baik, kekal dan lebih wow yaitu alam akhirat.  Tentang hal ini, Allah menjelaskan dalam firman-Nya :
93:4

“Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan” (QS. Adh-Dhuha:4)

Hidup itu Bagaikan...
Sebab itu sobat, kita sebagai remaja yang cinta islam harus cermat dalam mengarungi kehidupan ini.  Ingatlah bahwa hidup ini cuma sebentarHidup bagaikan seseorang yang sedang berjalan jauh menuju suatu tujuan.  Katakan saja kalo seseorang itu adalah kita.  Kemudian, ketika di tengah perjalanan kita  melihat ada sebuah pohon yang rindang.  Dan di sanalah kita berteduh untuk beristirahat dan mengembalikan tenaga yang terkuras selama di perjalanan.  Tak selang beberapa lama, kita pun melanjutkan perjalanan untuk sampai di suatu tujuan tersebut. 
Inilah sebuah filosofi tentang perjalanan hidup.  Tujuan kita sebenarnya adalah akhirat.  Sedangkan pohon tempat kita berteduh bagaikan dunia ini.  Waktu selama kita berteduh di pohon tidaklah lama, bencana dan bahaya selalu mengejar kita selama di perjalanan.  Begitu pun dengan kehidupan di dunia ini tidaklah lama.  Kematian akan selalu mengejar kita dimanapun dan kapanpun kita berada.
Maka ingatlah sobat, ada pepatah yang sangat menarik yaitu ‘waktu adalah laksana pedang’. Jika kita tak pandai menggunakan pedang, niscaya pedang tersebut akan menebas diri kita sendiri. Demikian juga waktu yang telah diberikan oleh Allah Ta’ala. Jika kita tidak mampu memanfaatkannya untuk berbuat ketaatan kepada-Nya, niscaya waktu akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri.  Nah, makanya itu sobat, kita harus benar-benar memanfaatkan waktu kita yang sempit ini dengan banyak beribadah dan mengerjakan amal shaleh.  Karena kita tak tahu kapan nyawa kita akan dicabut oleh malaikat Izrail nanti.  
Allah, Tempatku Berawal dan Berakhir
Apa yang akan sobat jawab kalo ada orang yang bertanya, “Kita berasal dari mana sih ?”.  Mungkin diantara kalian ada yg ngejawab pake teori Darwin tentang evolusi, atau dengan teori Stanley Miller tentang teori generatio spontanea, atau juga ada yang diem gara-gara gak tau mau jawab apa (kasian banget sih).  Inilah realita remaja sekarang yang sudah disuguhi oleh kurikulum sejarah barat.  Padahal banyak ilmuwan barat sendiri yang telah membantah teori ini.  Tapi kenapa kita masih belajar kayak beginian yach ? Masya Allah. 
Padahal nih sobat, sekarang ini udah banyak loh ilmuwan barat yang sudah membantah teori tentang evolusi.  Chandra Wickramasinghe misalnya, ia adalah seorang dosen matematika dan astronomi terapan di Universitas Cardiff yang berhasil mengomentari hasil penghitungan yang di buat oleh Robert Shapiro, salah seorang penganut Darwinisme dan evolusionisme. 
 Hasil perhitungan Shapiro ini menghitung peluang  satu banding 1040.000 (Angka tersebut adalah "1" diikuti oleh 40. 000 nol, dan itu tidak ada persamaannya di alam semesta) dalam pembentukan secara kebetulan 2.000 jenis protein berbeda yang diperlukan untuk menyusun sekadar bakteri sederhana (tubuh manusia mengandung 200.000 bentuk protein berbeda). (google.com).
Chandra mengatakan bahwa kemungkinan pembentukan kehidupan dengan sendirinya dari benda mati merupakan satu berbanding dengan angka yang diikuti 1040.000 buah nol... Ini cukup besar untuk mengubur Darwin dan keseluruhan teori evolusi. Tidak ada cairan sumber kehidupan, baik di planet ini atau planet lain, dan jika permulaan kehidupan tidak terjadi secara acak, maka permulaan tersebut merupakan hasil dari kecerdasan yang bertujuan. (google.com)
Lanjut nih sobat, sesungguhnya banyak sekali kejanggalan yang sudah ada sejak teori evolusi ini ada.  Berbagai teori evolusi banyak yang mengatakan bahwa manusia berasal dari materi.  Lah kalo gitu materi yang berkembang jadi manusia itu berasal dari mana ? Terus, kalo misalkan kita berasal dari materi mengapa masih banyak sekali varietas hewan dan tumbuhan di muka bumi ini ? Kalo teori ini benar, maka segala materi sudah berubah wujud menjadi seorang manusia.  Tetapi kenyataannya sobat, ini jauh dari apa yang teori itu katakan.
Banyak jenis hewan dan tumbuhan yang terus bertambah loh. Lihat nih buktinya, Hari Selasa, 17 Mei 2011, Ilmuwan dari Konservasi Internasional menemukan delapan ikan dan karang spesies baru di pulau Bali, Indonesia (unikaja.com).  Terus, tak hanya jenis hewan, tumbuhan juga ada jenis barunya loh.  Ini nih, jenis tumbuhan baru berhasil ditemukan di Pulau Madagaskar, jenis tumbuhan tersebut sangat unik sobat karena cuma berbunga setiap 100 tahun sekali, wow. (simpatizone.com).  Udah yakin belum sobat kalo manusia bukan berasal dari materi ? Terus, manusia berasal dari mana donk ? 
Sobat, coba deh kita pikir bagaimana alam semesta ini bisa tercipta dengan begitu lengkap dan teratur. Apa alam semesta ini terbentuk dengan sendirinya ? Begitupun dengan kita, apa kita muncul dengan begitu saja tanpa ada proses penciptaan ? Apa kita terbentuk seperti apa yang dikatakan Charles Darwin dalam teori evolusinya ? Padahal sudah kita bahas sebelumnya kalo kita bukan dari materi.  Nah kalo begitu sobat, kalo kita bukan berasal dari materi berarti kita langsung diciptakan oleh yang menciptakan kita.  Kalo istilah kerennya sih kita diciptakan oleh sang Maha Pencipta atau sang Kholiq.  Nah sobat, coba tebak siapakah sang Kholiq itu ya ? 
Sebelumnya nih sobat, banyak ilmuwan barat yang membantah teori evolusi dan sadar akan adanya sang Kholiq yang telah menciptakan alam semesta ini.  Cuplikan dialog antara Prof. Wilson & Muhammad Jawad Chirri telah membuktikannya.  Dialog ini membicarakan  tentang Islam dan Kristen soal adanya sang pencipta dalam menciptakan alam semesta ini.  
Prof. Wilson ini adalah seorang penganut agama Kristen.  Dia punya pendapat kalo sang pencipta itu tidak ada.  Kemudian, benda-benda alam semesta itu terbentuk dari materi atau energi yang memiliki umur yang tak terbatas (infinitely old) dan benda-benda tersebut tidak pernah terbentuk oleh sesuatu yang tidak ada. (media.isnet.org) 
Lalu, Muhammad Jawad Chirri membantahnya dengan argumen yang sangat menarik.  Orang yang biasa dipanggil Chirri ini adalah seorang penganut agama islam dari Timur Tengah.  Dia punya pendapat kalo suatu benda (materi) itu tidak ada yang mempunyai umur yang tak tebatas (infinitely old).  Hanya sebagian benda adalah ketuaan yang tak dapat terbatas (infinitely old )  dan bahwa bagian-bagian yang lain akan muncul kemudian ini perlu adanya sang pencipta.  Sebab bahan yang tak berjiwa tidak dapat bertambah oleh pembiakan dirinya (self-reproduction).  Hanya   makhluk   hidup   sanggup   melipat-gandakan   lewat pembiakkan diri.  Kalo begitu kata Chirri, untuk   memungkinkan   pertambahan   yang   berangsur-angsur memerlukan adanya sang pencipta. (media.isnet.org)
Nah udah yakin belom kalo alam semesta ini diciptakan oleh sang pencipta ? Terus, pasti ada sobat yang bertanya kalo begitu siapa donk pencipta kita ? Jelaslah Allah SWT.  Dialah yang maha pencipta segala alam semesta beserta benda-benda yang ada di dalamnya.  Yang menciptakan langit dan bumi dari yang tadinya ada menjadi ada, menciptakan manusia yang punya wajah berbeda-beda, serta yang menciptakan keteraturan di alam semesta.  Berarti benar nih sobat, apa yang dikatakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :
10:3
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Zat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?" (QS. Yunus, 10: 3) 
Gi mana nih, udah tercerahkan belum sobat ? (sok banget kata-katanya) dari penjelasan tadi.  Nah, ada satu lagi nih pertanyaan buat sobat.  Kalo misalkan kita berawal dari Allah SWT, maka kemanakah kita akan berakhir ? Atau akan kemanakah kita setelah hidup ini ?  Kembali ke materikah atau langsung ke surgakah ?
Sobat, pastilah kita kan kembali kepada Allah.  Bukan yang lain.  Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 281 :
2:2812:281"Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedangkan mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)." (Al-Baqarah: 28
So, apakah sobat sudah yakin bahwa hidup ini berasal dari Allah SWT, bukan berasal dari materi ? Apakah sobat sudah yakin kalo kita akan kembali kepada Allah SWT bukan kembali kepada sebuah materi ? Jika kita seorang muslim sejati, maka kita jawab YAKIN 100% kita berasal dari Allah dan akan kembali hanya kepada-Nya.  Dialah zat yang menghidupkan kita dan mematikan kita.  Dialah zat yang tidak diciptakan dan kekal selamanya.  Maka sobat, apa yang harus kita persembahkan untuk Allah SWT sebagai sang pencipta di akhirat nanti ? Penasaran sobat, yuk kita bahas.
Inilah Misi Hidupku !
Kita pasti tahu, kebanyakan kalo orang ditanya “Buat apa sih kamu kerja?” atau “Kerja itu untuk apa sih?” Banyak yang ngejawab “ Buat cari duit buat ngidupin anak sama istri”, atau ada yang ngejawab  “Buat kehidupan sehari-hari”, atau jawaban menarik lainnya.  Kalo kita pikir nih, dari sisi niat kerja mereka hanyalah sekedar memperoleh nilai materi yang di mata Allah SWT itu tidak bernilai apa-apa.  Cape-cape berangkat subuh pulang jam 12 malam, perjalanan macet, kepanasan, dimarahi sama bos lagi gara-gara telat.  Udah kayak gitu, gak dapet pahala lagi dari Allah (ish, ish, ish kalo kata ipin) sayang banget itu orang.  Nah, tinggal kita pilih nih mau senasib kayak gitu atau udah dapet duit, dapet jabatan tinggi, udah gitu dapet pahala lagi dari Allah ? (kalo orang waras pasti pilih yang kedua)  
Kita sebagai seorang muslim berideologi islam pasti pilih yang kedua.  Bukan alasan kita waras atau tidak dan juga bukan dapet duit atau gak dapet duit.  Tapi yang jelas kita dapet pahala dan ridha dari Allah SWT.  Itulah sebaik-baiknya suatu amal atau pekerjaan.  Setiap amal yang kita perbuat haruslah diniatkan untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT, bukan yang lain.  Sebab itu sobat, kita sebagai remaja pencari ilmu harus meniatkan segala amal kita untuk itu.  Kalo kita sedang belajar, bekerja, mengaji, membantu orang lain, shadaqah, sampai-sampai tidur pun (tapi jangan kebanyakan ya) harus kita usahakan untuk berniat beribadah kepada Allah SWT.  Karena inilah sobat, inilah sesungguhnya misi hidup kita di dunia ini.  Beribadah kepada Allah SWT.  
Tentang hal ini sobat, Allah SWT telah berfirman dalam surah Adz-Dzaariyat ayat 56 :
51:56

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.Adz-Dzariyaat : 56)
Inilah seharusnya misi dari apa yang kita sebut dengan ‘hidup’.  Hidup kan lebih bermakna apabila kita selalu beribadah kepada-Nya.  
Nah sekarang sudah jelas kan sobat kalo kita hidup karena Allah SWT menciptakan kita.  Terus, misi hidup kita di dunia ini bukan mendapatkan materi sebanyak-banyaknya, bukan untuk mendapatkan kekuasaan setinggi-tingginya, dan juga bukan ingin meraih impian di dunia saja.  Tetapi tujuan kita di dunia adalah untuk beribadah dan meraih keridhaan Allah.  Dan ketika kita mengakhiri hidup ini (hiks..), seluruh fisik dan jiwa kita akan kembali kepada Allah SWT.  Kalo begitu, Apakah kita sudah siap menghadap Allah SWT dan mempertanggung jawabkan segala amal perbuatan kita di akhirat nanti? Insya Allah kita siap ! Tapi, gi mana ya caranya ? Ini dia kuncinya…
Kunci Sukses Dunia dan Akhirat
Apa yang kita ketahui tentang ‘Kunci Sukses’ ? Atau apa saja kunci sukses itu ? Andrie Wongso, seorang motivator yang menjadi trademark motivator-motivator nomor wahid di Indonesia.  Beliau mengatakan ada 8 kunci sukses, yaitu keyakinan diri, berani, disiplin, komitmen, ulet, sabar, tegar, dan syukur.  Keyakinan diri dalam meraih prestasi, berani memperjuangkan apa yang ingin diraih, disiplin atas diri sendiri, komitmen target yang ingin diraih, ulet alias pantang menyerah, sabar dengan tantangan dalam meraih sukses, tegar dengan segala cobaan yang menghadang, dan rasa syukur atas apa yang kita miliki hari ini. (andriewongso.com)
Namun sobat, kunci sukses kita tidak hanya itu.  Kita punya cita-cita setinggi langit.  Tidak hanya sukses di dunia tapi juga di akhirat.  So, kita punya kunci sukses yang spesial dan tidak ada di agama lain kecuali bukan islam.  Kunci sukses yang bersumber dari ketaqwaan kita kepada Allah SWT.  Dan juga semata-mata untuk meraih ridha dari-Nya.  Kunci sukses kita sesungguhnya adalah SURGA.  SURGA, apaan tuh ? Let’s check it out.
Sabar.  Kita harus sabar dalam menghadapi cobaan dalam kehidupan.  Dan juga jangan lupa, kita sebagai pejuang islam harus sabar atas cobaan dalam memegang kalimatullah.  Nih buktinya kalo kita tuh harus sabar dalam menghadapi cobaan.  Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 214, yaitu
“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.”
Ulet.  Kita tuh kudu ulet kalo misalkan mau jadi orang sukses.  Gak ada yang namanya orang sukses itu males-malesan, gak semangat, en gak rajin sobat.  Dan pastilah orang ulet ini manfaatin banget waktu yang ia miliki.  Tidak hanya ulet soal belajar atau baca buku aja, tapi juga kita kudu ulet dalam beribadah kepada Allah.  Karena misi hidup kita adalah beribadah.  Dengan beribadah itulah Insya Allah kita akan mendapatkan keridhaan-Nya.  Amin…
Rajin.  Kita juga kudu jadi orang yang rajin berdo’a loh.  Gi mana jadinya kalo misalkan orang yang punya cita-cita sampai langit ke tujuh (lebay banget) tapi gak pernah berdo’a kepada Allah.  Padahal dengan do’a itu, kita bisa minta pertolongan kepada Allah SWT agar kita mudah meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.  Jangan malu-malu sobat, mintalah apa saja yang kalian inginkan dan harapkan untuk masa depan.  Insya Allah jika kita meminta dengan sungguh-sungguh, Allah akan mengabulkan apa yang kita minta.  Allah SWT telah berfirman : “Bedo’alah kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan..”.  So, rajin-rajin ya sobat untuk berdo’a.
Gak gampang nyerah.  Maksudnya kita gak boleh gampang nyerah dalam mencari ilmu.  Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri Cina kalo pepatah bilang.  Menuntu ilmu itu tidak hanya ketika di sekolah aja.  Di masjid, di perpustakaan, di asrama, bahkan di rumah pun kita bisa menuntut ilmu (tapi gak di kamar mandi ya..).  Dan sungguh, bekal ilmu itu berguna untuk kesuksesan kita di dunia dan akhirat.  Tapi bukan karena kita ingin pintar atau sukses aja kita menuntu ilmu.  Tapi karena menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap muslim.  Rasulullah SAW bersabda : “Menuntut ilmu adalah kewajiban atas setiap kaum muslim”. (HR.Muttafaq ‘alaih).  So, mari kita berlomba-lomba dalam ‘memburu’ ilmu sebanyak-banyaknya.  Ilmu dunia maupun akhirat.  Tapi jangan lupa sobat, tuntutlah ilmu yang bermanfaat bagi kemaslahatan ummat yaah..  jangan ilmu yang tidak bermanfaat apa lagi yang melanggar hukum syara’.  HARAM hukumnya loh.
Amanah.  Kita kudu, harus, wajib jadi orang yang amanah.  Amanah itu apa sih ? Amanah adalah tanggung jawab.  Kalo misalkan kita bertanggung jawab atas apa yang diamanahkan kepada kita, maka kita disebut orang yang terpercaya.  Dan sobat pasti tahu kalo misalkan orang yang terpercaya ini banyak yang nyenengin loh.  Kalo dah nyenengin maka banyak aja bantuan yang dateng.  Nah, kalo kita ingin menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat.  Maka jadilah orang yang amanah.  Dengan amanah, Insya Allah kita akan dibantu oleh banyak orang untuk meraih kesuksesan kita.  So, mulailah jadi orang yang amanah sejak dini.  Jangan ditunda-tunda apalagi tidak diamalkan.  Nanti sama aja boong dong.
Wah, sekarang sobat udah mantap belum nih sama kunci sukses tadi ?  SURGA inilah yang Insya Allah menjadi kunci sukses kita di dunia dan akhirat.  Jika kita mampu memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan, maka Insya Allah, Allah akan memudahkan kita dalam meraih surga yang sesungguhnya.  So, Let’s do it Guys ! Demi meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.  Wallahu ‘alam [] Sirf Ar-Razi

2 comment:

tulisan anda bagus. Saya juga pernah membaca banyak buku (sepertinya sih...), tapi saat ingin menuliskan apa yang saya baca, ternyata tidak mudah. Hati-hati kalo di copy paste ya...mudah2n suatu saat anda bisa menuangkannya dalam sebuah buku/media yang lebih baik

Anonim
17 Desember 2011 pukul 16.11 comment-delete

sykran atas komentarnya... doakan saja smoga saya bs buat buku remaja kayak gini.

24 Desember 2011 pukul 22.25 comment-delete

Posting Komentar